Makanan Khas Kediri - Pada postingan kali ini, kita membahas tentang Kuliner kota kediri, kota yang terkenal dengan julukan Kota tahu ini mempunyai beberapa Makanan khas yang layak anda coba. Untuk tahu lebih lanjut, mari kita simak beberapa Makanan Khas Kediri yang terkenal dan wajib anda coba jika berkunjung ke Kota Kediri.
Makanan Khas Kediri
1. Ayam Bakar Bangi - Purwoasrinda penggemar wisata kuliner, khususnya kuliner menu pedas? Takkan lengkap perbendaharaan wisata kuliner Anda tanpa mengunjungi Ayam Bakar Bangi Purwoasri. Terletak di Jalan Raya Desa Bangi – Purwoasri. Sekitar 30 km dari kota Kediri, atau hanya 10 km dari pertigaan Brak’an – Kertosono yang merupakan jalur antar provinsi yang akan memudahkan Anda mencapainya. Ayam kampung berusia 3-4 bulan yang ditusuk, dibumbui, dan dibakar secara tradisional dengan arang kayu dan kipas manual menciptakan ayam bakar dengan bumbu meresap secara perlahan dan sempurna. Bumbu –bumbu organik yang dicampurkan juga memberikan sensasi pedas yang menjadi ciri khas kuliner ini.
Sebagai pelengkap makanan, disajikan pula urap sayuran terdiri dari tauge, kangkung, dan kacang panjang rebus beserta urapan parutan kepala pedas dengan campuran cabai rawit, bawang putih, dan kencur. Kuliner ayam bakar ini buka seiap hari jam 10 pagi hingga jam 9 malam. Cukup dengan tak lebih dari Rp. 50.000,- Anda sudah dapatkan sajian seekor ayam bakar pedas dan urap-urap sayuran.
2. Sate Bekicot
Salah satu kuliner khas yang terkenal di Kabupaten Kediri adalah produk makanan dari bekicot. Di sekitar Desa Plosoklaten, tepatnya 10 kilometer dari kawasan Monumen Simpang Lima Gumul, berjajar kioas-koas yang menawarkan produk olahan bekicot seperti kresengsengan gebecot, sate bekicot, ataupun keripik bekicot. Sentra terbesat disini adalah di Depot Mbak Sri yang terletak di depan kantor Kecamatan Plosoklaten, di Jalan Raya Pare - Wates yang merupakanjalur utama dari arah Surabaya menuju Wisata Gunung Kelud. Selain itu, banyak berjajar pula jios bekicot atau masyarakat menyebutnya sate 02 (nol dua).
3. Sate Emprit
Berbeda dengan sate ayam yang ketika dibakar masih berwarna putih, untuk sate emprit warnanya menjadi kecokelatan. Teksturnya liat, tidak lengket, aroma rasanya kuat, tanpa lemak, dan gurih.
Dipadu dengan bumbu garam, penyedap rasa, kacang, dan kecap, rasa sate emprit semakin nendang. Sebab saat daging berpadu dengan bumbu kacang, memunculkan sensasi unik, seperti daging ayam tetapi rasanya lebih gurih.
4. Soto Branggahan
Sebagaimana soto-soto lain yang memiliki ke khasan sesuai daerah dimana soto tersebut dijual, soto Branggahan juga memiliki kekhasan, kekhasan itu terletak pada piranti makan dan racikan bahan yang digunakan. Dari sisi piranti makan, soto Branggahan (yang asli) disajikan menggunakan mangkuk kecil (seperti mangkuk bubur cina kuno) dan sendok bebebk berbahan baja tahan karat (Steinless Steel). Sementara untuk racikan bahan, berbeda dengan beberapa jenis soto, soto Branggahan berkuah santa yang telah dicampur dengan kemiri.ini digunakan agar kuah tidak bening dan dapat rasa gurih. Ini berbeda dengan soto kudus yang menggunakan taburan kacang goreng sebagai penambah gurih.
Piranti makan yang unik dan rasa guri namun tidak eneg ketika mengkonsumsi soto Branggahan mayoritas konsumen “tanduk” (tambah) ketika menikmatinya. Soto branggahan beberapa pembelinya sampai tambah enam hingga 8 mangkok.
Hmm, 4 Kuliner yang cukup untuk membuat kita ngiler, jangan lupa membeli jika berkunjung ke kota Kediri, hehe. Semoga bisa dijadikan refrensi untuk teman teman yang mencari Informasi tentang Makanan Khas Kediri ya.
0 comments:
Post a Comment